Tampaknya dalam sejarah bangsa ini mahasiswa selalu menjadi alat pada elit dalam menggolkan usahanya. Baik itu secara sadar atau tidak mahasiswa selalu melakukannya dengan total. Contoh nyata adalah angkatan '66 dan '98. Betapa bersemangatnya para mahasiswa kala itu menurunkan tirani ORLA dan ORBA. Namun apa yang di dpat mahasiswa setelahnya aalah kosong. Tuntutan untuk melaksanakan reformasi di segala bidang hanyalah omong kosong para elit dan birokrat.
Jajnji-janji yang dikoarkan kala pemilu hanya menjadi angin lalu bagi mereka. Baik SBY-Mega-Gus Dur hanya bisa berjanji tanpa suatu realisasi yang nyata bagi rakyat Indonesia. Mereka lebih suka mengeluarkan kebijakan yang membantu mempertahankan bahkan menaikkan popularitas mereka. Korupsi tidak semakin berkurang malah terus beranak-pinak. Betapa mubazirnya reformasi yang digalang dan diusung mahasiswa. Kadang kita berpikir apa yang harus mahasiswa lakukan untuk bangsa ini.
Ingat Bung! Hampir 100 tahun bangsa ini bangkit melawan penjajahan.
Ingat Bung! Hampir 80 tahun pemuda bangsa ini beranjak merebut kemerdekaan.
Ingat Bung! Hampir 10 tahun reformasi berjalan.
Sekarang kita lihat apa yang ada di benak setiap anak bangsa. Adakah di hati mereka keinginan untuk berkorban demi sesama. Andaikan ada alat unutk melihat isi hati manusia yang sesungguhnya, biarlah para elit politik dan pejabat negara yang diperiksa, agar tahu mana orang yang benar-benar berjuang untuk bangsa ini. Lalu kita singkirkan orang-orang yang hanya jadi benalu bagi rakyat Indonesia.
Wahai wakil rakyat, engkau di sana terlunta-lunta mengemis harta. Kami di sini mahasiswa 'kan terus berjuang mengais asa demi bangsa Indonesia....
Ingat: Reformasi tak pernah mati, tapi bila reformasi terus berjalan setengah hati, yakinlah
bahwa mahasiswa 'kan bergerak 'tuk wujudkan revolusi...
HIDUP MAHASISWA INDONESIA!!!
HIDUP RAKYAT INDONESIA!!!
Senin, 04 Februari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar